SEJARAH SINGKAT B INDONESIA (RESUME BUKU B. INDONESIA)


.

A.SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA
A. Lingkungan Bahasa Indonesia
Salah satu faktor penggolongan dalam bahasa yaitu mempunyai asal-usul yang sama, salah satu golongan tersebut adalah Austria yang terdri atas bahasa Austro dan Austronesia.
Bahasa Austronesia dibagi menjadi dua kelompok yaitu bahasa Oceania adalah bahasa-bahasa Indonesia (nusantara) dan kelompok bahasa-bahasa Oceani. Bahasa-bahasa Indonesia meliputi Bahsa Malagasi, Formosa, Filifina, Melayu, Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Dayak Solor Alor dan lain-lain.
Sedangkan bahasa-bahasa Melanesia meliputi bahasa Kaledonia Baru, Hibrid, Fiji, Salomon, dan Santa Cruz. Yang termasuk kedalam bahasa Oceania adalah Bahasa Maor, Tahiti, Hawai dan lain-lain.
Bahasa Nusantara dikelompokan menjadi dua yaitu bahasa disebelah barat dan timur adapun batasannya dari pulau Sumba bagian timur melintang ke utara membelah kepulauan Sula. Dalam segi bahasa perbedaan kelompok tersebut banyak memiliki morfem bertingkat.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang bersal dari bahasa Melayu. Yang berkembang sangat pesat dan selain mendapat pengaruh dari bahasa daerah, bahsa Indonesia juga terpengaruhi oleh bahasa asing.
B . Peristiwa Penting Bahasa Indonesia
Bahasa melayu Indonesia pertama masuk ke kepulauan Riau itu lah sebabnya kepulaun Riau termasuk bahasa melayu baku di Indonesia. Dan bahasa melayu mendapat perubahan dari pengaruh bahasa daerah dan bangsa-bangsa lain.
Adapun bahasa yang ikut andil dalam perluasan bahasa melayu yaitu bahasa Arab karena agama islam mendapat kedudukan yang istimewa dihadapan orang melayu, dan dalam perluasan bahasa yang sangat berperan dalam mencapai puncaknya adalah kerajaan Sriwijaya adapun factor yang mendorong kejayaan bahasa melayu dalam kerajaan Sriwijaya menguasai lalulintas pelayaran.
Dalam peristiwa kebahasaan yang terjadi ditanah air para putra-putri Indonesia yang akan haus dengan bacaan yang tidak didukung dengan fasilitas yang diberikan Belanda menyebabkan putra-putri membaca bacaan luar negri dan buku tersebut banyak mengemukakan sejarah bagaimana bangsa mencapai kemerdekaan. Dan putra-putri Indonesia lebih menyenangi “Indonesia” dibandingkan dengan “melayu” karena dalam bahasa Indonesia tersebut mengandung makna yang sangat mendalam dan akan dapat membahayakan kedudukan Belanda di Indonesia.
Dalam kebangkitan Nasional nama Indonesia semakin dilarang dan pemuda semakin dilarang tetapi semakin dilarang pemuda Indonesian semakin berhasrat dalam mengukuhkan nama Indonesia tersebut. Pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda tidak lagi menahan gejolak ingin memiliki bahasa persatuan maka lahirlah “Sumpah Pemuda” sebagai ikrar para pemuda yang menyangkut kebahasaan.
Dalam merumuskan bahasa para pemuda melakukan kongres yang diberi nama kongres I disolo yang bertujuan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,
Pada tahun 1945 bahasa Indonesia dijadikan sebagai Bahasa Nasional dengan predikat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan dengan disahkannya bahasa Indonesia bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945.
B. EJAAN BAHASA INDONESIA
A. Sejarah Singkat Ejaan
Sejak bahasa Indonesia dijadikan bahasa nasional, bahasa pengantar, dan bahasa resmi, bahasa Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan ejaan. Ejaan tersebut adalah Ejaan Van Ophusyen, Ejaan Republik, dan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Pada tahun 1910 lahirlah Ejaan Van Ophusyen yang berlandaskan aturan ejaan melayu dengan huruf latin,waktu itu usaha kearah penyempurnaan ejaan mulai dirintis. Pada tahun 1947, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Ejaan Republik sebagai ejaan resmi. Penetapan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan pada tanggal 19 maret 1947. Ejaan ini merupakan penyederhanaan ejaan yang terdahulu.
Pada tahun 1967, Ketua Gabungan V Komando Operasi Tertinggi (KOTI) mengeluarkan surat tanggal 21 Februari 1967, yang berisi rancangan peraturan ejaan terdahulu dipakai oleh tim KOTI sebagai pembicaraan dengan Malaysia tentang Ejaan Bahasa Indonesia dan Ejaan Malaysia. Rancangan itu diseminarkan pada tahun 1927 di Puncak dan diperkenalkan kepada masyarakat/setiap departemen serta ditetapkan tanggal 20 Mei 1927. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1927 diresmikan menjadi EYD.
B. Penulisan Ejaan
1. Persukuan
Setiap suku kata Indonesia di tandai oleh sebuah vocal. Vocal dapat didahului atau diikuti konsonan.
2. Penulisan huruf capital
3. Huruf miring
Huruf miring disebut juga huruf kursif. Tulisan ini di bagian penerbitan atau percetakan. Untuk tulisan tangan atau ketikan, kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.
4. Penulisan Kata
Kata adalah bentuk bebas minimal yang merupakan bentuk bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Kata dapat terbentuk dari satu morfem, dua morfem, atau lebih.
C. Tanda Baca
Tanda baca disebut juga dengan istilah pungtuasi, yaitu tanda yang dipakai dalam bagian kalimat tertulis, dibuat berdasarkan unsure suprasegmental dan hubungan sintaksisi. Unsure suprasegmental yaitu unsure bahasa yang kehadirannya bergantung kepada kehadiran segmental.
Tanda baca yang digunakan adalah titik, koma, titik koma, titik dua, tanda kutip, tanda Tanya, tanda seru, tanda hubung, tanda pisah, tanda ellipsis, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik tunggal, tanda petik, tanda ulang, tanda garis miring, dan tanda penyingkat.

C.DIKSI DALAM KALIMAT
A. Ketetaaapan dan kesesuaian penggunaan diksi

Pemakaian kata mencakup dua masalah pokok, yakni pertama, masalah ketetapan memilih kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan atau ide. Kedua, masalah kesesuaian atau kecocokan dalam mempergunakan kata tersebut.
B. Kata umum dan kata khusus
Kata umum adalah kata-kata yang pemakaian dan maknanya bersifat umum dan mencakup bidang yang luas, sedangkan kata khusus adalah kata-kata yang pemakaian dan maknanya terbatas pada suatu bidang tertentu.
C. Perubahan makna kata
Perubahan makna kata bukan hanya ditentukan oleh perubahan jaman (waktu), melainkan juga disebabkan oleh tempat bahasa itu tumbuh dan berkembang.
 Macam – macam perubahan makna kata
a. Perluasan makna
Perluasan makna adalah kata yang sebelumnya mempunyai arti khusus, atau yang asalnya satu lambang bunyi dan mengacu hanya pada satu benda atau peristiwa tertentu, kemudian mengacu kepada beberapa benda atau peristiwa-peristiwa lain.
b. Penyempitan makna
Penyempitan makna adalah makna yang lama lebih luas cakupannya daripada makna yang baru.
c. Ameliorasi
Ameliorasi mengandung maksdu bahwa makna baru yang dirasakan lebi tinggi nilainya dari pada arti yang lama
d. Peyorasi
Berkaitan erat dengan sopan santun dalam berbahasa. Yang merupakan kebalikan dari ameliorasi
e. Metafora
Merupakan perubahan makna karena perubahan sifat antara dua obyek dan merupakan perubahan makna yang berdasarkan pergeseran istilah antara dua indra.
f. Diksi dalam kalimat
Diksi dalam kalimat adalah pemilihan kata yang tepat untuk ditempatkan dalam kalimat sesuai dengan makna,kesesuaian,kesopanan, dan bisa mewakili maksud atau gagasan.


D.PENGGUNAAN KATA DALAM KARYA ILMIAH
A. Kesesuaian Pilihan Kata
Dalam penggunaan bahasa harus melihat kesesuaian dan ketetapan bahasa. Seandainya sebuah kata hanya mengacu pada satu objek, maka penggunaan bahasa akan lebih mudah, karena kata akan mewakili berbagai objek dan diwakilipula dengan kata lain yang mempunyai arti yang sama. Menurut Gorys Keraf ada tiga hal yang mempengaruhi bahasa yaitu pokok persoalan yang akan dibicarakan, hadirin yang terlibat dalam komunikasi dan diri kita ssendiri.
B. Bahasa baku dan nonbaku
Kalimat baku disusun dengan gramatika bahasa indonesia, kemampuan bahasa baku diperoleh dengan belaja dan digunakan dalam penyusunan karya ilmiah. kalimat nonbaku disusun berdasarkan kebiasaan penggunaan kaliamat dalam kehidupan sehari-hari dan keterampilan berbahasa naobaku diperoleh dari lingkungan pergaulan dan bukan bahasa formal.
C. Kata ilmiah dan kata Populer
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul “Diksi dan Gaya Bahasa” pilihan kata dibagi atas pilihan kata populer dan kata ilmiah.
Kata populer adalah kata-kata umum yang dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik kaum terpelajar dan masyarakat awam dan kosakata ini dijadiakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi tulang punggung suatu bahasa.
Kata-kata yang digunakan kelompok orang atau golongan saja dalam pertemuan-pertemuan resmi, dalam forum diskusi khusus, atau pada tulisan-tulisan ilmiah disebut kata ilmiah.


D. Jargon
Jargon merupakan variasi bahasa yang khusus sekali. Dan diartikan sebagai kata-kata teknis atau kata rahasia dalam suatu bidang ilmu. Jargon digunakan alam bidang seni, perdagangan, pertukangan, kumpulan rahasia atau kelompok-kelompok rahasia tertentu.
E. Kata Percakapan
Kata percakapan sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam bahasa lisan. Suatu bentuk dari bahasa percakapan adalah singkatan, kata percakapan diambil dari kata-kata yang biasa dipakai oleh kaum terpelajar dalam kehidupan sehari-hari.
F. Kata Slang
Istilah-istilah yang diciptakan oleh masyarakat yang bersifat khusus dan da[at berupa kata umum dengan pengertian khusus yang hanya dipahami sekelompok tertentu.
G. Idiom
Idiom adalah pola-pola struktur yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa umum dan berbentuk frasa sedangakan artinya artinya tidak dapat diterangkan secara logis secara geramatis dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya.
E.TATA KALIMAT
A. Pengertian kalimat
Kalimat merupakan bagian terkecil dari wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketata bahasaan. Dalam bentuk lisan kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi. Akan tetapi dalam bentuk tulisan latin, kalimaat dimulai dengan huruf kapital dan dialhiri oleh titik, tanda tanya, atau tanda seru.
M. Ramlan (1981 : 12) membatasi kalimat dengan “satuan gramatikayang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun dan naik.”.
B. Unsur-unsur Kalimat
Unsur-unsur kalimat terdiri dari subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kelengkapan unsur kalimat akan menentukan kejelasanya, paling tidak, sebuah kalimat hendaknya memiliki subjek dan predikat. Hal tersebut sebagaimana ditegaskan oleh razak (1992 : 11) bahwa “unsur kalimat adalah objek, predikat, pelengkap, kata perangkai, kata penghubung, kata modalitas, frase, kalusa, dan bentuk absolute. Namun undur yang paling penting dalam sebuah klaimat adalah subjek dan predikat”.
C. Fungsi Sintaksis Unsur-unsur Kalimat
Untuk mengetahui fungsi sintaksis unsur-unsur kalimat, kita perlu mengenal ciri umum setiap fungsi sintaksis. Berikut ini penjelasannya :
1. Fungsi Subjek
Subjek adalah kalimat yang menjadi dasar kalimat sehingga bagian penting sebagai pangkal pembicaraan. Fungsi subjek dakam sebuah kalimat biasanya diketahui dengan jalan mengajukan pertanyaan: apa atau siapakah. pada umumnya subjek berupa nomina, frase, atau klausa.
2. Fungsi Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang memberikan penjelasan tentang subjek. Fungsi predikat dapat diketahui dengan jalan mengajukan pertanyaan: apa, mengapa, siapa, dan bagaimana dan biasanya, berupa frase verbal, frase adjektival, frase nominal, frase numerial,atau frase preposisional.

3. Fungsi Objek
Objek adalah bagian kalimat yang kehadiranya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu setelah predikat. Umumnya yang membentuk verba transitif adalah sufiks-kan dan –i serta prefiks meng-. Untuk mengetahui fungsi objek dengan mengajukan pertanyaaan : apa atau siapa.
4. Fungsi Pelengkap
Pelengkap memiliki kemiripan konsep dengan objek yaitu keduanya sering berwujud nomina dan menduduki tempat yang sama, yaitu dibelakang verba.

F.KALIMAT EFEKTIF
A. Pengertian
Kalmat efektif adalah kalimat yang disususn secara singkat tetapi mempunyai daya informasi yang tepat sehingga secara tepat pula mewakili gagasan penulis.kalimat efektif diutamakan dalam kegiatan tulis menulis karena ia mampu menciptakan komunikasi yang baik sehingga penyampaian dan penerimaan informasi berlangsung dengan sempurna.
B. Ciri-ciri Kalimat Efektif
Dalam membuat kalimat efektif ada empat hal yang harus diperhatikan penulis. Adapun empat hal tersebut sebagai berikut:
1. Kesatuan Gagasan
Kesatuan gagasan dimaksudkan setiap kalimat harus mempunyai gagasan pokok yang jelas dan utuh. Dan setiap kalimat memiliki satu ide pokok tidak benar menggabungkan dua ide pokok yang tidak memiliki hubungan dalam satu kalimat.
Kesatuan gagasaaaan dinyatakan dengan keutuhan struktur dan kesatuan logika, oleh karena itu struktur kalimatnya harus benar, demikian pula logikanya.
2. Kepaduan dan Koherensi
Kepaduan atau koherensi adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas di antara unsur yang membentuk sebuah kalimat. Unsur-unsur tersebut adalah hubungan makna antara jabatan-jabatan kalimat yaitu hubungan subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan.hubungan yang tepat dan jelas akan menghasilkan kalimat yang memiliki kepaduan yang baik dan kompak.
Ada perbedaan antara kepaduan dan kesatuan gagasan yaitu kepaduan lebih pada struktur, sedangkan kesatuan pada isi pikiran. Hala ini membuktikan bahwa kalimat yang mengandung kesatuan gagasan belum tentu memiliki kepaduan yang baik.
Kesalahan yang banyak ditemukan dalam tulisan sehingga merusak kepaduan kalimat adalah penempatan kata-kata yang tidak sesuai struktur kalaimat yang benar, selain itu adanya penempatan preposisi, konjungsai, dan kata tugas yang salah.
3. Kesejajaran dan Kaparalelan
Kesejajaran adalah pengakuan bentuk gramatikal yang sejajar atau sama untuk unsur-unsur kalimat yang mempunyai jabatan yang sama. Apabila salah satu gagasan ditempatkan pada nomina, kata-kata yang lain menduduki jabatan yang sama harus menggunakan nomina.
4. Kelogisan
Struktur gramatikal yang baik bukan tujuan dalam komunikasi melainkan hanya merupakan alat untuk merangkai sebuah pikiran dengan jelas.


G.PENYEBAB KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT
A. Kesalahan Tata Bahasa
Penggunaan tata bahasa yang benar sangat menentukan keefektifan sebuah kalimat.
B. Ketidaklogisan kalimat
Penguasaan kaidah bahasa belum menentukan keefektifan sebuah kalimat. Keefektifan kalimat didukung pula oleh jalan pikiran yang logis.
C. Ketaksaan kalimat
Kalimat efektif yang memiliki daya informasi yang tepat dan cepat harus terhindar dari ketaksaan maksudnya kalimat tersebut tidak memiliki makna ganda.
D. Ketidakhematan kata
Kalimat efektif tersirat pula keefesienan. Maksudnya kita menggunakan kata-kata yang benar-benar diperlukan.
E. Keetidaksejajaran kaliamat
Dalam sebuah kalimat, gagasan yang sama fungsi dan sama penting ditempatkan dalam fungsi gramatikal yang sama pula.
F. Kerancuan kalimat
Kerancuan kalimat adalah struktur yang dibangun tidak beraturan sehinggga merusak kaidah bahasa.
G. Pengaruh bahasa asing dan daerah
Setiap bahasa memiliki struktur dan kaidah masing-masing. Struktur bahasa yang satu tidak dapat digunakan pada struktur bahasa yang lain.

H.PARAGRAF (ALINEA)
A.pengertian paragraf
menurut kamus besar bahasa indonesiab(2001:828) alinea adalah, “bagian bab dalam suatu bab dalam suatu karangan. Adapun menurut keraf (1997:1) alinea adalah satu kesatuan gagasan atau pikiran,satu kesatuan yang lebih tinggi dari kalimat”.
B.unsur-unsur paragfaf
1kata transisi (transitition)
2.kalimat topic (topic sentence)
3kalimat pengembang (development sentences)
4.kalimat penegas (punch line)
I.JENIS-JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA
A.jenis-jenis paragraf
1. paragraf deduksi
Paragraf deduksi yaitu paragraf yang cara berpikirnya dari umum ke khusus dimana penempatan kalimat topiknya selalu diawal.
2. paragraf induksi
Paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-bagian kecil hingga sampai kepada suatu kesimpulan yang bersipat umum dengan kata lain kalimat topiknya selalu diakhir paragraph.
3. paragraph campuran
Paragraf campuran ialah paragraf yang kalimat topiknya berada ditengah-tengah paragraf yang melalui transisi terlebih dahulu..
4.paragraf perbandingan
Paragraf yang pengembangannya dengan cara membanding-bandingkan kalimat topik,
5.paragraf pertanyaan
Paragraph dimana topik utamanya adalah kalimat Tanya dan kalimat-kalimat pengembangannya mengacu pada pertanyaan-pertanyaan atau kalimat –kalimat pengembangannya merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut
6.paragraf pertanyaan
Paragraf yang topik utamanya berada pada kalimat Tanya dan kalimat pengembangannya mengacu pada pertanyaan tersebut.
7.paragraf deskriptif
Paragraf yang topiknya tidak tersurat seperti paragraph-paragraf yang lain.kalimat topic paragraf ini tersirat pada semua kalimat-kalimat pengembang.kita dapat mengetahui kalimat topic setelah selesia membaca paragraf.karena topic paragraph ini merupakan simpulan dari semu paparan dalam paragraf.

Your Reply